Minggu, 09 Juni 2013

Cindi

                                           Gambar.ilustrasi oleh Model
by.Dewa 19


Cindi, apa kataku

Semua tlah terjadi

Mengapa kau serahkan

Semua padanya

Hingga kau tersudut

Untuk lepaskan jasad
Darimu Dan juga darinya
Dan kini dia menghilang
Tanggalkan semua janji
Oleskan empedu di hidupmu
Cindi ini bukan akhir dunia
Jangan kau coreng hidup
Kilang harapan pun masih terbentang
Tuk kembali nurani
Cindi ini bukan akhir dunia
Kembalilah padanya..


Kau benamkan diri
Diantara sulitmu
Tampakkan kalapnya dirimu
Ternyata kau pun sengaja
Semakin deras hitamkan
Sejarah hidupmu

Cindi ini bukan akhir dunia
Jangan kau coreng hidup
Kilang harapan pun masih terbentang
Tuk kembali nurani
Cindi ini bukan akhir dunia
Kembalilah padanya
Kembalilah padanya...


Cindi ini bukan akhir dunia
Jangan kau coreng hidup
Kilang harapan pun masih terbentang
Tuk kembali nurani
Cindi ini bukan akhir dunia
Kembalilah padanya
Cindi ini bukan akhir dunia
Jangan kau coreng hidup
Kilang harapan pun masih terbentang
Tuk kembali nurani
Cindi ini bukan akhir dunia
Kembalilah padanya
Cindi ini bukan akhir dunia
Jangan kau coreng hidup
Kilang harapan pun masih terbentang
Tuk kembali nurani
Cindi ini bukan akhir dunia
Kembalilah

Cindi apa kataku

Semua tlah terjadi

Mengapa kau serahkan

Semua padanya
....

5 tips menjadi Alay Sukses


1.Mencuci
Gerakan Mencuci akan menjadi keahlian dasar yang harus dikuasai semua Alay. Dalam tarian dasar para Alay, gerakan mencuci hampir menempati porsi 50%, 50 % yang lain adalah menjemur. Setidaknya harus tahan gerakan ini dalam durasi sebuah lagu, paling sedikit adalah tiga menit, paling lama adalah satu jam dalam pertunjukan teater musikal (yang pakek alay tentu saja). Dalam gerakan mencuci ini tentu saja sangat dilarang keras mengunakan mesin cuci. Karena itu artinya si Alay makan Gaji buta, Cuma diem gak joget, kan dengan alasan pakek mesin cuci. Itu sangat dilarang okey, dan menunjukkan diri sebagai Alay pemalas yang tidak mau capek.

Esa-Luna cinta yang hilang




Sepintas, kata diatas persis seperti judul sinetron. Atau paling tidak judul lagu-lagu picisan. Hahahaha,.... tertawa miris, kenapa yang muncul bisa yang seperti itu ya, belakang saya sudah tidak lagi melihat sinetron, tidak sampai sepuluh menit menonton saja, sudah tidak tahan. Tapi bisa jadi juga teror judul diatas muncul akibat lagu melow yang tadi diputer di warung.Jadwal hari minggu gini, adalah Mandi-trus ngopi di warung depan sambil nebeng baca koran minggu, khusus koran minggu, karena ada halaman putih. Itu kolom sastra Jawa pos. Di warung lagi diputer lagunya Ungu dan di koran ada tulisan tentang meninggalnya pak Taufik Kiemas dan Cak Fahrudin Nasrullah. Semoga mereka diterima amal perbuatannya dan diampuni kesalahannya. Amin

Sabtu, 22 Desember 2012

Review film, Breaking Dawn part 2, Romantisme dongeng para vampir.



Sebuah foto unik terpampang mungil di pojok sebuah surat kabar nasional. Foto itu tentang antusiasme seorang penggemar saga Twilight yang rela berkemah demi mendapatkan tiket penayangan perdana film breaking dawn part 2, bagian terakhir dari serangkain film Saga Twilight yang dibintangi Robert Patinson dan Kirsten stewart. Apa yang menarik dari film ini sampai begitu antusias para penggemarnya?

Minggu, 22 April 2012

Kenapa kita harus menonton televisi:



1.       Supaya jadi lelet. Televisi menayangkan berita yang sudah sehari atau bahkan seminggu sebelumnya beredar atau bahkan menjadi trending topik didunia maya.

2.       Menambah derajat kemalasan. Terkadang apabila remote TV nggak nyala, kita pakek kaki, lebih tepatnya jempol kaki

3.       Supaya lebih bloon. Semua sandiwara TV adalah jenis kejar tayang yang diambil dengan cara asal shoot. Kualitas aktingnya jangan ditanya, lumayan bobrok dan mengahntui masa depan dunia akting.

4.       Merendahkan selera kita dalam banyak hal. Iklan di TV membayar mahal untuk ditayangkan. Misalnya produk sampho sachet seharga 500 perak, gak mungkin iklannya senilai segitu. Artinya bahwa mengapa barang-barang itu perlu diiklankan dengan gencar adalah kualitasnya yang rendah dan takut kalah saingan di pasaran. Belum lagi dengan segala macam iklan yang hiperbolis yang tujuannya Cuma menarik perhatian.

5.       Yang paling bertanggung jawab dalam dalam pola hidup yang konsumtif dan tidak produktif adalah diri sendiri, kemudian TV karena porsi tayangan iklan mereka yang begitu besar, bermutu rendah, miskin informasi dan tentu saja menyita waktu keseharian kita yang pada dasarnya bisa diisi hal-hal positif.

Nah, itulah alasan kenapa kita menonton TV, supaya lebih lelet, bloon, telmi supaya bisa jadi lucu-lucuan disekolah, malas, berselera rendah dan tidak produktif.

Sabtu, 21 April 2012

Tentang keputusasaan




Jauh sebelum aku berakhir dilubang sampah liang lahat aku ingin meracau sebentar bercerita tentang hal-hal yang aku alami, aku mimpikan dan segala yang mencekam dalam hidupku. Membuatku merasa lebih baik bersembunyi selama lamanya dalam dalam tanah.

Kopi. Aku sangat menyukai cairan kentakl hitam yang kubuat manis-manis itu. Begitulah aku tiap pagi selalu membuat kopi sampai suatu malam aku melihat makhluk yang muncul dari secangkir kopi yang hitam pekat. Ia berlendir dan menyeringai tajam dengan kuku-kuku panjang. Anehnya hal itu membuatku tertantang sehingga jangankan lari, aku menonton makhluk itu dalam mimpiku. Bukan bererti pula aku tidak takut. Aku sangat takut tetapi ada dorongan lain dalam diriku yang memaksaku untuk berdiri diam. Dan itu terjadi sepanjang malam. Hasilnya adalah mimpi itu menjadi sangat membosankan untuk dibicarakan. 

Selasa, 13 Desember 2011

Bukan tentang Kebencian

(7 hari mengenang Gie, 17 Desember 1942- 16 Desember 1969)

“Hati-hati dengan Kebencian, ia tidak akan membawamu kemana-mana” itu perkataan saya, sama sekali bukan orang besar, hanya anak muda kerempeng dari antah berantah di pojokan kampung yang nama kampungnya mungkin sama sekali belum anda dengar.